D
|
i sebelah timur alun-alun Majalengka ada
sebuah bangunan
dengan jendela-jendela kecil berjeruji
besi. Bentuknya memanjang seperti bangunan sekolah. Mungkin karena bentuknya
yang memanjang inilah masyarakat Majalengka dulu menyebutnya Gedong Panjang (Gambar 6). Generasi muda sekarang banyak yang
merasa asing dengan sebutan Gedong Panjang. Generasi sekarang mengenal gedung
itu sebagai Kantor Pegadaian. Gedung ini
memang menjadi Kantor Pegadaian Majalengka sekarang.
Gedong Panjang
terletak di Jalan Kiai Haji Abdul Halim Majalengka. Seluruh bangunan menghadap
ke arah Jalan Kiai Haji Abdul Halim atau
arah utara. Hal ini untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat yang
memerlukan jasa layanan pegadaian. Di sebelah selatan, Gedong Panjang berbatasan dengan Kantor Pos dan Giro Majalengka. Di sebelah
timur berbatasan dengan rumah dinas pegawai Lembaga Permasyarakatan Kelas II
Majalengka. Konon antara tahun 1950-1960
di sebelah timurnya terdapat
Gudang Uyah (Gudang Garam).
Perlu penelitian lebih lanjut gedung mana yang dulu menjadi Gudang Garam
Majalengka.
Sebutan gedong panjang perlahan-lahan
berganti menjadi “Pakgade”. Kemungkinan asalnya dari kata pegadaian.
Sudah
menjadi kelaziman orang Sunda menyebut nama sesuatu dengan istilah yang
gampang diucapkannya. Entah tahun berapa Pegadaian Majalengka
dibangunnya.
Mengingat Kabupaten Majalengka baru diresmikan pada tahun 1840, bersamaan
dengan pindahnya ibukota dari Maja ke Sindangkasih (kemudian bernama
Majalengka) besar kemungkinan Gedong Panjang dibangun setelah kepindahan pusat
pemerintahan ke Majalengka.
Hanya saja jika mengambil dari sejarah
ada kaitannya dengan pegadaian,
disebutkan bahwa sejarah pegadaian berawal
pada tanggal 20 Agustus 1746 saat Belanda
membentuk Bank Van
Leening di Batavia yang tujuannya memberikan
pinjaman kredit dengan memakai
sistem gadai. Pada saat Inggris berkuasa pada tahun 1811-1816 Bank Van
Leening dibubarkan
dan selanjutnya dibentuk Liecentie
Stelsel dan masyarakat diberi kebebasan mengajukan
kereditnya
tapi harus ada lisensi
dari pemerintah.
Sistem ini ternyata tidak menguntungkan bagi pemerintah Inggris.
Lalu diganti oleh Patch Stelsel
yaitu membentuk lembaga pegadaian
yang kreditnya diberikan bagi siapa
saja yang mampu membayar pajak
paling besar.

(Photo Pegadaian Lama / Gedong panjang)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar