Dari Rajagaluh mungkin sekitar 10 kilo meter. Jalan bagus walau ada sebagian yang rusak. Sadarehe masuk ke Desa Payung kec Rajagaluh. Di Sadarehe jaman Kolonial Belanda pernah ada perkebunan Kina dan Pabrik pengolahannya beserta gedung administrasinya. Ada bangunan yang masih utuh yaitu bangunan rumah dinas administrateur dan bangunan kantor.
Pabrik kina, gedong administrateur dibangun mirip rumah-rumah yang ada di Eropa. Ciri khasnya ada cerobong asap dari tungku penghangat ruangan yang ditempatkan di tengah rumah, Maklum di sadarehe termasuk dingin. Di sebelah bawah ada bangunan yang menjadi bangunan kantor.
Ruangan di dalam sangat luas dan di bagian bawah kantor ada sejenis lorong mirip bunker.
Ke bawah lagi ada puing-puing bangunan yang mungkin bekas ruangan mesin.
Ada beberapa meja dari beton ditambah besi di tiap juru mirip dudukan mesin.
Kebetulan admin di antar oleh Pak Obay yang saat ini menjaga komplek gedong administrasi diantar mengelilingi komplek dan bisa masuk ke kantornya yang disebut "gedong hideung".
Kantornya disebut "Gedong Hideung". Bangunan yang lain hanya tinggal sisa puing-puing.
Yang masih sisa hanya cerobong asap dan pondasinya. Tidak ada keterngan tahun berpa komplek ini dibangun. Hanya ada catatan dari blog majalengka bahwa Pabrik Kina Majalengka pernah dibeli oleh perusahaan Ingris "James Anthony & Co ltd Quinine Plantations Sadarehe " dari tahun1929 dan selanjutnya tahun 1942 segala asetnya diambil alih oleh Jepang.
Sekarang sudah tidak ada pohon Kina yang tersisa diganti oleh pohon Teh.
Apabila ditata ditata dan direstorasi ulang puing-puing pabrik, gedong administrateur dan sekitarnya, mungkin bisa menjadi daerah yang menjadi tujuan wisata.
(Naro 19 September 2016)



(Photo: Bunker Sadarehe)

(Photo: Ruangan Administrasi)

(Photo: dudukan mesin?)









Tidak ada komentar:
Posting Komentar