Rabu, 05 September 2018

GEDUNG LANDBOUW

K
edatangan Belanda pada tahun 1596 ke Nusantara yang di kemudian hari menjadi Indonesia didorong keinginan memperoleh rempah-rempah yang saat itu menjadi komoditas perdagangan utama di Eropa. Dengan berbagai cara Belanda menguasai Nusantara, seperti dengan cara perang, adu domba, intimidasi, penipuan dan lain sebagainya.
Belanda kemudian mengenalkan dan memaksa rakyat di Nusantara untuk menanam berbagai tanaman yang sebelumnya tidak dikenal rakyat setempat. Rakyat Pasundan dipaksa menanam kopi, kina, dan teh yang sebelumnya tidak pernah mereka kenal. Komoditi tanaman itu semuanya didatangkan Belanda karena laku keras di pasaran Eropa. Ahli-ahli tanaman tersebut sengaja didatangkan untuk mengajari rakyat menanam tanaman-tanaman tersebut. Bertumbuhanlah berbagai perkebunan di tanah Pasundan termasuk di Majalengka. Perkebunan teh dikembangkan di Argalingga, saat itu merupakan kecamatan atau onder distrik Soekasari, dan Cipasung, onder distrik Bantarujeg. Perkebunan kina dikembangkan di Sadarehe, yang saat itu merupakan Kecamatan atau onder distrik Rajagaluh. Perkebunan tebu di Kadipaten, Majalengka, Jatiwangi, dan Leuwimunding.
Untuk tiap pengembangan komoditas Belanda mengangkat pejabat yang disebut Mantri sehingga ada Mantri Kopi, Teh, dan Kina. Nama-nama mantri tersebut dicantumkan dalam daftar nama pejabat yang diterbitkan secara resmi oleh Pemerintah Hindia Belanda. Menurut Buku Albrecht’s Almanak  Prijai Dari Taon 1898 Kaloewaran Taon Jang Kadoewa Karangannja F. Wiggers, untuk Kabupaten Majalengka, Belanda mengangkat Mantri Gudang Kopi sebagai berikut Mas Sastra Atmadja (Madja), Raksasasmita (Radjagaloeh),  Singamenggala (Pasirlangoe), Wintalasastra (Ganeas), Raden Soemawidjaja (Bantaroedjeg), Koesoemawidjaja (Tjidoelang), dan Mas Sastrawigoena (Lemah Poetih).
Dari sisi kelembagaan pertanian, Belanda melakukan reorganisasi. Pada bulan Januari 1905, Pemerintah Hindia Belanda mendirikan satu instansi kedinasan untuk mengurus segala hal yang ada hubungannya dengan bidang pertanian. Department Van Landbouw resmi berdiri berdasarkan pada keputusan Raja Belanda Staatsblaad  nomor  380  tertanggal  28  Juli  1904.
Pemerintah Hindia Belanda memandang pertanian sebagai suatu yang sangat penting. Latar belakang pendidikan para Bupati, selain pendidikan di bidang kepamongprajaan juga dilengkapi dengan pendidikan di bidang pertanian. Raden Mas Adipati Aria Soeriatanoedibrata salah satu Bupati Majalengka yang meletakkan dasar bagi kemajuan Kabupaten Majalengka, selain lulusan Osvia (IPDN sekarang)  Ia juga lulusan Landbouwschool Buitenzorg. Berbagai infrastruktur dan regulasi di bidang pertanian dibuat. Di setiap Kabupaten ditempatkan pengawas atau opzichter. Untuk Kabupaten Majalengka, ditunjuk W. Polman, Pengawas Kelas III. Salah satu tugasnya adalah mengawasi Perkebunan Sirih di Kabupaten Majalengka. Sebagai tempat tinggal pengawas pertanian, Pemerintah Hindia Belanda mendirikan gedung yang terletak di jalan yang menghubungkan Majalengka dengan Maja. Nama jalan ini berganti beberapa kali, sempat bernama Jalan Raya Timur, Jalan Ibu Tien Soeharto, dan sekarang bernama Jalan Kiai Haji Abdul Halim.
Seiring perjalanan waktu, terjadi pula perubahan pada fungsi Gedung Landbouw yang ada di kota Majalengka. Gedung  yang berdiri di samping SPBU yang berseberangan dengan rumah dinas Wakil Bupati Majalengka, bekas Kantor Kecamatan Majalengka.
Gedung ini pernah ditinggali oleh Patih Majalengka, Raden Wira Soemantri. Selain menjadi patih beliau juga merangkap menjadi Hoofddistrick Majalengka kemudia disebut Wadana. Itulah sebabnya gedung Landbouw itu juga pernah disebut gedong Patih dan juga gedong camat baheula.
Gedung Landbouw kini usianya sudah mencapai 113 tahun. Walau sudah berusia satu abad lebih, gedung landbouw masih gagah berdiri.  Pada bagian depan terdapat tiang utama sebanyak 4 tiang,  masing-masing terdiri atas 2 buah tiang. Ornamen hias bergerigi terdapat di bawah plafon. Satu pintu utama diapit oleh 2 pintu di kiri kanan sehingga seluruhnya terdapat 5 pintu di bagian depan gedung. Gedung dikelilingi oleh pagar pembatas setinggi 2 meter.

Rumah tersebut berdiri di atas tanah 783 meter persegi. Luasa bangunan keseluruhan 260 meter persegi. Terdapat 4 kamar tidur dan 2 kamar mandi.
Ada keterangan yang kami dapatkan dari percakapan antara ketua Grumala Drg Andi Iman Wandi dengan ketua RW setempat bahwa yang disebut Tuan Landbouw adalah Raden Latief Wira Sumantri ( masih ada pertalian saudara dgn Djaksa Endoen Wira Soegena ) . Untuk mencocokan ketrangan tersebut saya buka kembali buku catatan daftar almanak priyai yang bertugas pada masa Afdeeling Majalengka.Ada dsitu dituliskan bahwa pada tanggal 7 Oktober 1896 diangkat seorang Patih Afdeeling Majalengka bernama Raden Wira Soemantri yang pada waktu itu Patih Afdeeling Majalengka merangkap jabatannya sebagai Wedana Majalengka.
Pada saat itu Afdeeling Majalengka dibagi menjadi dua control Afdeeling yaitu control Afdeeling Rajagaluh dan control Afdeeling Talaga.Control Afdeeling Radjagaloeh beribukota di Leuwimunding yang membawahi distrik Majalengka dan Jatiwangi sementara itu control Afseeling Talaga beribukota di Madja dan membawahi Distrik Talaga dan Maja ( staatblaad van NI ,nomor 310,tahun 1900 ).
Kemungkinan setelah terbentuknya Departemen Van Landbouw di Majalengka pada tahun 1905 zelfstanding Patih atau Patih Afdeeling Raden Wira Soemantri diangkat menjadi Hoofd ( Kepala ) Departemen Van Landbouw di Afdeeling Majalengka.Rumah Patih atau Gedong Landbouw ( Sebutan pemilik ) kemudian menjadi milik keluarga Bapa Dali yang merupakan cucu dari Raden Latief Wira Soemantri hingga saat ini.Namun sayang rumah ini tidak terawat dan terpampang spanduk akan dijual.
Salah satu Gedung bersejarah Kota Toea Madjalengka, berharap terus terjaga kelestariannya walau nanti berpindah pemilik....Semoga..!!
Januari 1905....
Pemerintah kolonial Belanda mendirikan satu dinas untuk mengurus bidang pertanian. Pertanian.Departement Van Landbouw resmi berdiri berdasarkan surat keputusan raja Belanda staatblaad no 380 ping 28 juli 1904...( sumber sejarah dinas Pertanian ).
(Naro, 7 Januari 2018)



Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.

Tidak ada teks alternatif otomatis yang tersedia.

Gambar mungkin berisi: luar ruangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar