Senin, 03 September 2018

Perusahaan Otobus di Majalengka tempo dulu

Perusahaan Otobus di Majalengka tempo dulu
Pada masa tahun 50an warga Majalengka pada saat hendak bepergian dari satu daerah ke daerah lain hanya mengandalkan berjalan kaki atau naik sepeda itu pun bagi mereka yang mampu karena sepeda pada saat itu masih merupakan barang yang tergolong mewah,sedangkan angkutan umum lainya pada saat itu ada seperti kereta kuda , gerobak sapi dan beberapa perusahaan otobus. seperti PO.Tobros , Po Sindangkasih dan tahun 1960 ada PO Guntur, jangan pernah membayangkan perusahaan bus seperti jaman sekarang dengan armada bus yang banyak dan bagus apalagi dengan fasilitas AC dan Toilet. Seperti Po Bus Tobros demikian orangtua saya katakan ketika bercerita.Seperti bahasa sunda “Nobros” atawa “norobos” atau bus na susuruduk? atau “gancang”? Padahal yang benar “tobros” itu asal kata dari bahasa Belanda yang mungkin berarti “dua bersaudara” barangkali ada pembaca yang lebih tahu dalam bahasa Belandanya?.
Perusahaan Bus “Tobros” dengan rute Kuningan kadipaten dimiliki oleh warga kuningan yang hanya memiliki satu armada bus itupun sudah tua dengan warna bus dominan kuning dengan polet biru, bus Tobros berangkat dari kuningan jam 7an sampai Talaga jam 10an sampai kadipaten waktu sore. Bisa dibayangkan waktu jarak tempuh Kuningan - kadipaten yang begitu lama dengan armada bus hanya satu, seringkali orangtua penulis juga yang berasal Talaga sewaktu bersekolah di Majalengka berjalan kaki ketika akan pulang ke Talaga atau pergi ke Majalengka karena ketinggalan bus.
Kemudian ada Perusaahaan bus Sindangkasih ditahun awal 60an dimiliki oleh warga keturunan Cina yaitu Eng Kiat Seng bertempat tinggal di Majalengka di jalan KH Abdul Halim sekarang ( dekat bengkel si Poeng, depan BRI cabang Majalengka) .Sedangkan garasi busnya berada di jalan pertanian (dekat lampu merah pasar mambo )melayani rute Majalengka – Cirebon. Perusahaan ini hanya mempunyai dua armada bus dengan warna putih polet biru
Selanjutnya perusahan Bus Guntur yang dimiliki seorang pribumi yaitu H Mustopa. Rumah dan garasi busnya ada di samping sungai Citangkurak sampai pertigaan HIS/ SGB/ SPG/ SMA 2 sekarang, Bus Guntur mempunyai empat armada bus dengan warna putih polet hampir sama dengan bus Sindangkasih
(Nung Nurochman, 6 Maret 2015)


Gambar mungkin berisi: luar ruangan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar