Selasa, 04 September 2018

RAJA LAMOT

RAJA  LAMOT
     Rasa penasaran adanya keterangan dalam buku selayang pandang sejarah Majalengka yg disusun tahun 1980 an disitu disebutkan salah satu alasan dan waktunya pembangunan tangsi marsose Belanda yg kini jadi Kodim Tonjong yakni " pada tahun 1923 dibangun tangsi marsose. Belanda untuk menghadappi pergerakan rakyat Majalengka dan pejumpasan Raja Lamot yg berada di Panyindangan desa Cieurih.
     Beberapa hari yg lalu Grumala berkesempatan berkunjung ke panyindangan dan berhasil menemui kepala desa cieurih Bapa Enda dan salah seorang sesepuh disana yakni Aki Engkat ,kedatangan kami bermaksud menanyakan tentang keberadaan Raja lamot siapa dan bagaimana peranan pada saat itu yg menyebabkan belanda sangat khawatir sehingga mereka membangun markas marsose yg begitu besar besrta segala fasilitasnya dari mulai barak,gdgnsenjata,watter toren,rumahsakit.,bahkan bisa jadi bungker yg selama ini kita kenal dg sbtan bungker jepang yg berada di bwh jembatan cibudug adalah buatan belanda pada taun 1923.
     Jika melihat dan mengamati markas marsose yg kini mjdi markas kodim tonjong beserta bungker bunkernya bisa kita bayyangkan bagaimana perlawanan dan pergeggerakan rakyat Majalengka waktu itu.Bahkan ada satu bungker yg berada di bagian blakang kodim yg bentuknya mirip dgn sel tahanan bwh tanah,nanti kalo ada waktu saya lampirkan poto potonya..yg begitu menyeramkan menurut saya,ada lorong sempit berkelok dan seprtinya sengaja dibuat agak menurun supaya bisa tergenang air yg bisa menyiksa tahanan di dalamnya.
     Pada saat grumala minta keterangan dari bapa kuwu dan aki engkat menurut mereka memang pernah mendengar tentang keberadaan raja lamot namun tak banyak informasi yg kami dapatkan dan sayang sekali kami belum bisa menerangkan bgimana sepak terjangnya menghadapi belanda,cuma ada satu ketrangan bahwa raja lamot dikenal sakti dan dgn satu orang saja bisa mengalahkan seratus orang musuh.kekungkinan raja lamot merupakan satu kelompok orang di panyindangn yg melawan penjajah belanda.Pernah saya membaca walau sedikit dalam buku babad cirebon pada jaman pangeran pasarean putra maulana jati kekuasaan jaketra diserahkan kpd Raja Lahut,yg mana keturunannya sangat menentang penjajah belanda....apakah keduanya ada hubungan...?.( bersambung..)

(Naro, 5 Desember 2017)


Gambar mungkin berisi: pohon dan luar ruangan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar