Jumat, 28 September 2018

KOPI. MAJALENGKA

Kopi Asli Majalengka.
     Dahulu kopi yang dikelola oleh masyarakat lebih banyak dibudidayakan di Distrik Talaga dan Maja. Di kedua distrik tersebut, luas kebun yang ditanami kopi mencapai 959 bau atau  88, 22% darisel uruh luas kebun kopi yang ada di Kabupaten  Majalengka.  (1 bau = 7.096,49 m2).Perkebunan kopi telah dibuka di Kabupaten Majalengka setidak-tidaknya sejak abad ke-18.Sampai bulan Desember 1896, penanaman
kopi di Kabupaten Majalengka dilakukan di tiga distrik yakni Rajagaluh, Maja,dan Talaga yang mempekerjakan sekitar
164.113 penduduk golongan pribumi yang tersebar di 165 desa (KoloniaalVerslag, 1901. Bijl. YY: 4.)
     Empat tahun kemudian, jumlah penduduk dan desa yang dilibatkan dalam penanaman kopi meningkat masing-masing sekitar 2,92% dan 1,21%. Dari tahun 1890-1902,total kopi yang dihasilkan Kabupaten Majalengka mencapai 8.094 pikul. Jika
dibandingkan dengan total kopi yang dihasilkan Keresidenan Cirebon yang mencapai 26.062 pikul, maka dalam kurun waktu itu Kabupaten Majalengka menyumbang sekitar 31,06% dari total kopi  yang di hasi l kan Keresi denan
Cirebon.
     Sementara kabupaten lainnya menghasilkan kopi antara 17-23% dari total produksi kopi di Keresidenan
Cirebon. Produksi kopi tertinggi yang dihasilkan Kabupaten Majalengka terjadi pada 1892 yang mencapai 2.105 pikul
sedangkan terendah terjadi tahun 1902  yang hanya mencapai 52 pikul. Sementara  itu, persentase tertinggi terjadi tahun 1894 dengan produksi mencapai 47,75% dari
total produksi kopi Keresidenan Cirebon. Sementara  ersentase terendah terjadi tahun 1902 yang hanya menyumbang sekitar 6,88% terhadap produksi kopi
Keresidenan Cirebon.
......dikutip dari SEJARAH SOSIAL EKONOMI MAJALENGKA
PADA MASA PEMERINTAHAN  HINDIA BELANDA (1819-1942)
Oleh Miftahul Falah, Fakultas Sastra, Universitas Padjadjaran...





1 komentar: