Jumat, 07 September 2018

GEDONG PANJANG

D
i sebelah timur alun-alun Majalengka ada sebuah bangunan dengan jendela-jendela kecil berjeruji besi. Bentuknya memanjang seperti bangunan sekolah. Mungkin karena bentuknya yang memanjang inilah masyarakat Majalengka dulu menyebutnya Gedong Panjang (Gambar 6). Generasi muda sekarang banyak yang merasa asing dengan sebutan Gedong Panjang. Generasi sekarang mengenal gedung itu sebagai Kantor Pegadaian. Gedung ini memang menjadi Kantor Pegadaian Majalengka sekarang.
Gedong Panjang terletak di Jalan Kiai Haji Abdul Halim Majalengka. Seluruh bangunan menghadap ke arah Jalan Kiai Haji Abdul Halim  atau arah utara. Hal ini untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat yang memerlukan jasa layanan pegadaian. Di sebelah selatan, Gedong Panjang berbatasan dengan Kantor Pos dan Giro Majalengka. Di sebelah timur berbatasan dengan rumah dinas pegawai Lembaga Permasyarakatan Kelas II Majalengka. Konon antara tahun 1950-1960 di sebelah timurnya terdapat Gudang Uyah (Gudang Garam). Perlu penelitian lebih lanjut gedung mana yang dulu menjadi Gudang Garam Majalengka.
Sebutan gedong panjang perlahan-lahan berganti menjadi Pakgade”. Kemungkinan asalnya dari kata pegadaian. Sudah menjadi kelaziman orang Sunda menyebut nama sesuatu dengan istilah yang gampang diucapkannya. Entah tahun berapa Pegadaian Majalengka dibangunnya. Mengingat Kabupaten Majalengka baru diresmikan pada tahun 1840, bersamaan dengan pindahnya ibukota dari Maja ke Sindangkasih (kemudian bernama Majalengka) besar kemungkinan Gedong Panjang dibangun setelah kepindahan pusat pemerintahan ke Majalengka.
Hanya saja jika mengambil dari sejarah ada kaitannya dengan pegadaian, disebutkan bahwa sejarah pegadaian berawal pada tanggal 20 Agustus 1746 saat Belanda membentuk Bank Van Leening di Batavia yang tujuannya memberikan pinjaman kredit dengan memakai sistem gadai. Pada saat Inggris berkuasa pada tahun 1811-1816 Bank Van Leening dibubarkan dan selanjutnya dibentuk Liecentie Stelsel dan masyarakat diberi kebebasan mengajukan kereditnya tapi harus ada lisensi dari pemerintah. Sistem ini ternyata tidak menguntungkan bagi pemerintah Inggris. Lalu diganti oleh Patch Stelsel yaitu membentuk lembaga pegadaian yang kreditnya diberikan bagi siapa saja yang mampu membayar pajak paling besar.

Tanggal 1 April 1901 didirikan pegadaian pertama di Sukabumi Jawa Barat. Berdasarkan kejadian itu, maka setiap tanggal 1 April diperingati sebagai Hari Pegadaian Indonesia. Kalau bersumber dari keterangan di atas, maka sangat boleh jadi Pakgade Kota Majalengka juga dibangunnya tidak jauh dari tahun-tahun tersebut, yakni sekitar tahun 1901-an


(Photo Pegadaian Lama / Gedong panjang)

Gambar mungkin berisi: pohon dan tanaman

Tidak ada komentar:

Posting Komentar